Senin, April 13, 2009
Penahkan kamu mengambil foto saat-saat matahari terbenam, misal di tepi pantai? Lalu bagaimana hasilnya? Apakah kamu merasa “koq tidak sebesar yang telihat?”
Banyak teori yang menjelaskan tentang kenapa matahari atau bukan tampak “besar” pada saat berada di cakrawala. Diantaranya adalah karena pada saat di cakrawala bulan atau matahari itu akan “dibandingkan” dengan rumah, pohon yang nampak “kecil” sementara jika berada di atas kepala tidak ada “pembanding” nya. Namun hal itu dibantah dengan kenyataan bahwa di tengah laut pun yang tidak ada pohon maupun bangunan bulan dan matahar masih nampak “membesar”.
Ada juga penjelasan bahwa pada saat mendekati cakrawala, lapisan udara atau “debu-debu angkasa” akan “membiaskan” matahari dan bulan sehingga menjadi tampah lebih “besar”. Namun penjelasan ini tidaklah sepenuhnya benar, karena lapisan udara diantara kamu dan bulan atau matahari tidaklah berpengaruh besar terhadap “pembesaran”, karena selain objeknya sedemikian besar juga jaraknya relatif dekat, bandingkan dengan efek “kelap-kelip” bintang (baca disini ).
Jika kamu lakukan percobaan dengan “mengukur” langsung pada saat kamu melihat bulan atau matahari di cakrawala, kemudian kamu bandingkan keduanya pada saat di atas kepala kamu (kamu bisa melakukan pengukuran dengan memotretnya pada setiap saat, atau menggunakan ujung jari kamu sebagai “penggaris”). Maka kamu akan mendapati pada semua situasi dan posisi, bulan atau matahari tidaklah mengalami perbedaan ukuran.
Artinya yang menyebabkan bulan atau matahari nampak “lebih besar” adalah karena “tipuan” penglihatan kamu. Bulan atau matahari yang berada di cakrawala terlihat lebih “jauh” daripada yang berada di atas kepala kita, hal ini lah yang menyebabkan semua yang berada di cakrawala akan nampak “seolah-olah” lebih besar dari saat berada di atas kepala kamu. Beberapa foto atau filem yang memperlihatkan bulan dan matahari yang begitu besarnya adalah juga dilakukan dengan melakukan trik kamera.
Nah saat kamu melihat bulan purnama yang besar dan terang, yakinlah bahwa bulan itu tidak berubah besarnya saat malam bertambah larut dan bulan naik bertambah tinggi. Ukurannya tetap disegala posisi.***
(dari berbagai sumber)
Senin, April 13, 2009
Tahukah kamu? Apakah berat bumi BERTAMBAH??
KISAH KLISE KU
Jika kamu ingin tau berat badan kamu, kamu tinggal berdiri di timbangan badan, dan yup! Kamu dapat melihat berapa kilogram berat badan kamu. Bagaimana dengan bumi kamu ini? Bagaimana cara mengetahui berat bumi ini?
Kamu yang sudah belajar tentang GRAVITASI, (baca disini) ada persamaan F= (G.m1.m2)/r2 , dimana F= Gaya yang timbul pada kedua benda tersebut (gravitasi); G= konstanta universal yang sama untuk semua benda (6,672 x 10 -11 N.m2/kg2), oh ya konstanta ini bukan konstanta percepatan gravitasi g yang sudah kamu kenal lho ya; m1 dan m2 = massa masing-masing benda; r= jarak antara kedua benda.
Nah dari persamaan tersebut dapat kamu hitung (coba hitung bersama teman dan guru kamu) akan menghasilkan pendekatan “berat” bumi yaitu 6 x 1024 kg (wah berat sekali ya!!)
Nah apakah berat bumi sedemikian besar ini akan bertambah atau berkurang? Mari kita amati. Jika kamu beranggapan bahwa dahulu belum ada gedung-gedung tinggi, mobil, menurut kamu darimanakah “benda-benda” itu berasal? Apakah dari luar angkasa? Tentu tidak. Semua material pembuat benda tersebut masih tetap berasal dari “perut” bumi juga. Rumah dari kayu, kayu dari pohon di hutan. Batu bata, beton, besi, semua berasal dari bumi juga kan? Makanan yang kamu makan sehingga kamu menjadi gemuk, tinggi, semua berasal dari bumi juga. Artinya Berat tidak ada “penambahan” berat bumi kan?
Memang setiap harinya bumi kita ini mendapat “serbuan” meteor dan debu luar angkasa, menurut para ahli besarnya berkisar 40.000 metrik ton setahunnya.
Selain itu bumi kita juga “kehilangan” massanya dari “penguapan” molekul panas pada atmosfir, dan juga peluncuran roket dan satelit ke luar angkasa. Menurut laporan National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), sejak tahun 1957 sidah diluncurkan 5000 roket dan satelit ke luar angkasa, jika total dihitung, maka kehilangan berat karena peluncuran wahana angkasa ini sekitar 17.500 metrik ton.
Tetap jika kamu bandingkan angka 40.000 ton atau 17.500 ton dengan berat bumi yang 6.000.000.000.000.000.000.000 ton. Tentu perubahan itu tidak berarti apa-apa.
Nah apakah kamu masih khuatir dengan bertambah atau berkurangnya “kapal bumi” yang kamu tumpangi ini? ***
Catatan : selanjutnya kamu harus bisa membedakan antara "berat" dan "massa" (coba ada yang bisa menjelaskan tidak?)
(dari berbagai sumber)