Senin, April 13, 2009

(0) Comments

Ivon dan Belahan Jiwa yang ’sebenarnya’

KISAH KLISE KU

Suatu ketika ada seorang kakek tua menghampiri Ivon yang sedang duduk santai sendiri dipinggir taman kota. Seketika Ivon kaget bukan kepalang. Tiba-tiba saja suara kakek yang sedikit serak itu membisik ditelinga kirinya. Ivon terperanjat dan menatap dengan tatapan emosional.

” Kenapa sich?!” Ujar Ivon sedikit marah.

” Kakek cuma mau tanya...”

” Tapi jangan gitu dong kek! Udah tua, masih aja iseng juga”

” Kakek tidak bermaksud apa-apa... Kakek Cuma tanya, nama laki-laki yang sedang berdiri disana itu siapa?” Kata kakek aneh itu sambil menunjuk.

” Yang mana?!”

” Itu, yang memakai baju biru berkerah”

” Saputra, dia itu pacar ku kek, emang kenapa?”

Kakek itu hanya diam sambil terus menatap pria berkerah biru yang sedang membeli ice krim itu. Sementara Ivon menatap wajah kakek aneh yang tidak dikenal itu dengan rasa penasaran yang luar biasa. Tatapan kakek itu tidak berhenti menatap Saputra. Kemudian kakek itu berbicara sesuatu secara pelan namun terdengar oleh Ivon.

” Jatuh”

Tak lama ice krim yang sedang dipegang oleh Saputra jatuh karena ada bola sepak ditendang melambung dan mengenai ice cream yang sedang dibawa oleh Saputra. Seketika Ivon ikutan terperanjat.

” Kek?? Lagi ngapain kek?”
” Ah tidak, kejadian ini ternyata masih sama, jadi aku hanya bisa menontonnya kembali saja”

Ivon masih bingung mendengar penjelasan dari Kakek aneh itu. Namun rasa penasarannya itu meledak-ledak. Ketika Saputra berjalan kembali menghampiri Ivon. Tiba-tiba kakek yang ada di sebelah Ivon menghilang. Ivon sendiri bingung, takut, bercampur ’ngeri’ ada kakek tua yang setiap ucapannya bisa menjadi nyata.

” Yang, tadi ayang liat kakek tua yang ada duduk disampingku?” Kata Ivon kepada Saputra.
” Eum... Enggak. Emang napa?”
” Dia itu aneh, masa dia bisa membaca masa depan. Waktu ice krim yang kamu pegang jatuh, dia yang ngomong duluan..”
” Hahaha.. kamu kebanyakan liat Harry Potter sich. Jadi pikirannya berkhayal mulu” ketawa Saputra sambil menjilati ice krim yang dibelinya, satu untuknya dan satunya buat Ivon kekasihnya.
Mendengar ucapan dari pacarnya Ivon manyun.



Malamnya...
Ivon masih kepikiran terus sama kakek aneh itu. Dihatinya seperti ada hubungan erat antara dia dan kakek misterius itu. Seolah-olah ada ikatan batin. Ivon masih tiduran ditempat tidurnya sambil memikirkan kejadian tadi siang. Hingga akhirnya ia ketiduran juga. Dalam tidurnya ia ketemu lagi dengan kakek tua aneh itu lagi. Anehnya pertemuan itu terjadi di sebuah danau kecil yang sekitarnya masih diselimuti kabut pagi hari. Kakek itu duduk dipinggir danau sendirian. Sedang Ivon yang penasaran mencoba mendekati si kakek. Setelah kurang lebih satu meteran dari si kakek, kakek aneh itu berbicara.

” Aku adalah jodohmu yang asli, bukan si pembawa ice krim itu ”
Ivon seketika menghentikan langkahnya.

” Kek...”

” Ivon, mau kah kamu duduk disamping kakek sekarang?” Ujar kakek sambil menengok kebelakang tepat kearah Ivon.

Ivon tidak punya pilihan lain kecuali mengangguk. Ia pun juga bingung bagaimana bisa dia mengetahui namanya padahal waktu ditaman belum sempat berkenalan dengan kakek aneh itu.

Ia mendekati sang kakek dan duduk di persis disebelahnya. Suasana saat itu sedikit dingin dengan banyak embun yang menggumpal terkias ditepi danau. Ivon mencoba menatap kakek tua itu. Ia amati dari rambutnya yang memutih, keriputnya dileher sebalah kirinya serta pinggir matanya. Tak lama si kakek itu berbicara memecah keheningan.

” Apa kau benar-benar mencintai dia?”

” Maksud kakek? ”

” Pria berkerah biru itu? Yang memegang ice krim kemudian ice krim yang dipegangnya jatuh karena bola yang ditendang oleh anak kecil waktu di taman? Apa kamu benar mencintainya?” Ujar kakek tanpa memandang Ivon. Tatapannya sendu kedepan. Menatap semburat biru danau dan putihnya kabut.

Ivon awalnya hanya terdiam sambil menatap wajah kakek. Tak lama ia meng iya kan pertanyaan kakek. Setelah mendengar pengakuan Ivon kakek itu tersenyum. Tersenyum lama tapi kemudian ia tergugu. Kakek itu meneteskan air matanya. Ia segera mengelap air matanya dengan tangan kirinya. Ivon masih menatap dan terus bertanya-tanya tentang kakek aneh ini.

” Maaf, tapi kenapa kakek menangis?” Kata Ivon sambil menatap sedih kearah kakek.

” Aku adalah pria berwajah tak tampan yang mencintaimu. Namun kau tak merasa aku mencintaimu. Padahal sudah beberapa kali aku tunjukkan padamu. Namun kau tak sadar ”. Ujar kakek bersuara serak kepada Ivon. Matanya masih berkaca-kaca. Seolahh-olah ia sedang membendung air matanya sendiri.

” Sebenarnya ya kek, aku tidak tahu siapa kakek ini sebenarnya. Tiba-tiba saja muncul waktu ditaman, kemudian menghilang. Sekarang kakek ada lagi disini. Duduk didanau sendirian pula. Trus kenapa kakek mencintai aku yang baru berumur 19 tahun ini? Kakek ini siapa?”

Kakek yang masih tergugu itu akhirnya tersenyum. Tersenyum dan masih mengusap air matanya. Kemudian sang kakek menatap wajah Ivon.

” Pernahkah kau merasa ada seorang lelaki lugu seumuran denganmu yang mencintai kamu, namun kau tak merasakan betapa cintanya dia kepadamu?”

” Memangnya siapa kek? Siapa yang mencintaiku?”

” Pria itu lugu, ia suka tersenyum. Tersenyumnya lebar dan kesan pertama kali ketika jumpa, pasti seseorang akan segera menemui kekurangan dari wajahnya. Kekurangan itu adalah ketidak tampanannya”

Ivon terus terdiam.

” Ketidaktampanannya itu menutupi ketampanan hatinya. Sedangkan sebagian wanita hanya menatap ketidaktampanannya saja. Serta tidak mau mencoba mencermati hatinya ”

” Siapa nama pria seumuran itu kek? Apa dia teman sekampus ku?”

” Aku tidak mau merubah takdir. Kakek disini hanya ingin mengetahui isi hatimu saja. Karena rasa penasaran kakek saat masih muda dulu. Ketika kakek mencintaimu dengan secinta-cintanya kakek”

” Bentar kek, kakek dari masa depan? Seperti yang ada difilm-film atau novel fiksi? Benarkah itu kek?” Kata Ivon sambil tersenyum lebar.

Kakek itu tertawa. Sambil mengusap air matanya dan hidungnya yang keluar airnya ketika menahan tangisnya tadi. Ivon juga tersenyum.

” Benar ya Kek??”

” Aku hanya takdir, sebenarnya aku ini tidak ada. Aku hanya memastikan takdirku saja. Dan ternyata benar, takdirku didunia tidak mendapatkan kamu. Kamu yang aku sayangi dan aku cintai namun tak kau sadari”

” Maksud kakek?”

” Baiklah, kakek mau berbicara yang sejujurnya tentang kamu. Tentang apa yang akan terjadi padamu kelak. Anggap saja kakek ini pria aneh dari masa depan yang mengetahui cerita hidup seseorang ”

” Oke kek, Ivon siap mendengar cerita kakek ”

Kakek itu tersenyum menatap binar mata Ivon.

” Kakek akan cerita namun ketika engkau terbangun nanti, pasti engkau akan melupakannya. Dan setiap takdir memang sudah tergariskan dan tidak bisa dirubah oleh manusia atau makhluk lainnya. Hanya tuhan saja yang mampu merubahnya ”

Ivon mengangguk serius

” Von, sebenarnya jodoh itu sudah diatur oleh Tuhan. Tuhan menjadikan jodohnya berpasangan satu sama lain. Namun ada kalanya manusia itu tidak sabar mengenai siapa jodoh yang sebenarnya. Ini karena nafsu yang menjerumuskan manusia kedalam lembah nista yang bernama perzinaan”

Kakek segera menghela nafas. Semantara Ivon masih terus mendengar dengan serius penjelasan kakek.

” Kakek ini sebenarnya sudah mati. Namun setelah mati kakek meminta sesuatu kepada Tuhan, agar bisa bertemu dengan kamu sekarang, maksudnya kembali kemasa lalu. Bertemu dengan gadis sebayaku dulu sewaktu kuliah yang aku cintai yang bernama Ivon namun ia tidak sadar bhwa aku sangat mencintainya. Kemudian Tuhan mengizinkan, namun dengan syarat tidak boleh dan tidak akan bisa merubah apa yang sudah ditakdirkan oleh Tuhan. Sampai disini kamu ngerti Von?”

” Jadi bener, kakek dari masa depan? Wah,, keren! Kayak yang difilm-film. Trus ceritanya gimana kek?”

Kakek hanya tersenyum.

” jadi intinya kakek diizinkan oleh Tuhan untuk menanyakan siapa pria yang sebenarnya yang kamu sukai itu. Namun setelah Ivon menjawab pria yang berbaju biru itu kakek langsung sedih. Karena dialah, kakek sudah tidak bisa mendapatkan engkau”

” Kenapa bisa begitu? ”

” Kamu percaya jodoh sudah diatur? ”

” Iya”

” Yang baik pasti berjodoh dengan yang baik, dan yang buruk berjodoh dengan yang buruk”

” Iya. Trus ?”

” Jodoh yang tertulis dibuku Tuhan adalah Ivon Permata Dewi berjodoh dengan Ahmad Putranto “

” Hah?? Anto??”
” Jadi kekek ini Anto? Iya kek? Anto yang…” Ucap Ivon sambil membayangkan wajah yang tidak tampannya Anto. Ternyata…

“ Iya. Kakek adalah Anto itu. Pria tidak tampan yang nantinya malah tidak berjodoh dengan Ivon yang cantik itu“

” trus ”

” Nanti kamu akan berjodoh dengan saputra. Dialah yang menzinahi kamu kelak. Sehingga aku dan kau tidak akan pernah bisa bersatu seperti jodoh yang baik yang digariskan oleh Tuhan”

” Tidak mungkin. Tidak mungkin Mas Saputra berbuat sekeji itu. Aku kenal siapa Mas Saputra yang sebenarnya!” bantah Ivon emosi

” Von, ini adalah takdir. Betapapun kau mengelak, kau sudah terikat oleh takdir. Dan tidak seharusnyalah manusia menyalahkan takdir karena Tuhan yang menciptakan dan menggerakkan kita. Tuhan tahu disetiap kejadian pasti ada maksud. Sekarang tenangkanlah dirimu Von, Kakek mau melanjutkan cerita”

Ivon mulai mengontrol emosi dan melanjutkan ceritanya.

” Sebenarnya Von, jika kita nantinya berjodoh, Tuhan telah menuliskan bahwa hidup kita akan bahagia. Bukan karena ketampanan, bukan karena banyaknya harta, bukan karena tingginya jabatan, namun indahnya saling mencintai dan melengkapi dan berbahagia didunia. Kemudian kelak kita akan disatukan lagi dalam surga, meskipun didalam surga sana aku mencarimu lagi dan akhirnya ketemu. Kita bercanda disurga seperti saat menjadi suami istri didunia”

” Itulah sekilas cerita yang aku baca dari buku Tuhan”

” Trus dengan Mas Saputra?”

” Mas Saputra adalah pria yang baik. Namun dia khilaf. Ia menodaimu dan kau nampaknya juga menikmati kejadian perzinaan dengan kekasih tampan yang engkau cintai. Sehingga firman Tuhan pun berlaku ” Yang baik akan berjodoh dengan yang baik dan pezina akan berjodoh dengan pezina pula”. Ia akhirnya mau bertanggung jawab setelah mengetahui engkau hamil”

Ivon mendegar terus setiap detail penjelasan Anto. Hingga tak sadar ia meneteskan air matanya.

” kemudian apa lagi?”

” Sebelum kalian digiring kedalam surga. Kalian kan bertemu didalam neraka. Kamu Ivon akan terus mempersalahkan Saputra. Engkau berdua saling memaki karena perbuatanmu didunia. Sementara di jalur neraka lain aku mengamatimu. Aku juga berdosa kepada Tuhan, namun aku ditakdirkan tidak berdosa zina. Karena setiap manusia tidak bisa lepas dari dosa, aku juga dimasukkan dalam neraka yang lain. Ingatkah ketika Tuhan berkata ’ Jauhi zina, karena zina adalah dosa yang besar’ ”
Kemudian Ivon mengelak dan marah kepada Anto

” Pembohong!! Mas Saputra bukanlah pria yang seperti itu. BR@#@#K KAU!! ” kemudian Ivon berlari pergi.

Ivon bangun dari tidurnya. Kepalanya sedikit pening. Ia pun lupa akan mimpi semalam. Dan takdir Tuhan akan berjalan terus. Takdir yang misteri namun mengandung arti dan mengandung pelajaran disetiap kejadiannya.
0 Responses to "Ivon dan Belahan Jiwa yang ’sebenarnya’"

Posting Komentar